Wawancara Tiffany bersama Instyle - Edisi Maret 2018
![]() |
(Gambar lebih lengkap silahkan kunjungi GGPM) |
Kenyamanan Yang Tidak Biasa
Di antara rimbunnya gedung, sebuah taksi kuning melintas. Di keramaian jalan, orang-orang yang sibuk berjalan menuju tempat tujuan mereka sedang menunggu lampu lalu lintas berubah. New York adalah kota yang tidak pernah tidur. Disana kami bertemu dengan Tiffany yang bersiap untuk berdiri seorang diri. Dia telah sibuk aktif sebagai anggota SNSD, sebuah girl group yang mempresentasikan Korea Selatan, dan sebagai seorang artis. Tetapi sekarang ia meninggalkan sementara anggota satu grup yang selama ini berbagi senang dan susah bersamanya untuk lebih memfokuskan diri pada dirinya sendiri. Dia telah menjadi penyanyi selama 10 tahun, tetapi ia masih belum bisa meninggalkan kebiasaan 'berlatih'nya, dia seorang 'perfeksionis' yang menganalisa setiap situasi dan hanya menampilkan dirinya yang selalu siap. Tingkat persiapan Tiffany menjadi lebih ketat dan rumit ketika berhubungan dengan bidang yang ia sukai. Dia bilang akhir-akhir ini, ia menyukai musik dan akting. Dia menjelaskan bahwa hal itu bukanlah pilihan yang tiba-tiba ia pilih atau hanya penasaran belaka, melainkan sesuatu yang telah ia persiapkan dan mantapkan selama bertahun-tahun. Sejujurnya, jika kau melihat panggilannya sebagai 'Answer Fairy' (dia selalu merespon tentang pertanyaan fans melalui SNS), kau bisa merasakan bagaimana Tiffany sangat aktif dan lembut dalam segala hal. Dia telah lepas dari kesibukan masa lalu dan sedang menikmati waktunya lebih nyaman saat ini, tetapi ia masih haus akan tantangan baru. Dia telah bekerja keras sebagai Tiffany SNSD selama ini, mulai sekarang, ini waktunya Tiffany yang berbeda, yang akan berdiri sendiri untuk membuktikan kemampuannya.
Q: Ini adalah pertama kalinya kau memberitahu fans di Korea tentang keadaanmu. Bagaimana kabarmu?
A: Aku melanjutkan sekolah, mempelajari akting dan musik. Aku mempelajari hal baru dan menikmati segala prosesnya dengan tubuhku.
Q: Tidak disangka kau belajar akting.
A: Sejujurnya, aku telah lama memimpikannya dan bersiap berdiri di depan kamera sebagai seorang aktris untuk waktu yang lama. Aku mulai berlatih akting sejak 2012, dan sekarang sudah 6 tahun sejak aku mempersiapkannya. Karena berbagai situasi sejak saat itu, aku tidak punya kesempatan untuk mencobanya.
Q: Ini tantangan pertama Tiffany setelah berdiri seorang diri.
A: Benar. Akting adalah seni ekspresi tanpa teknik atau alat khusus yang lebih realistis dan manusiawi dibandingkan dengan musik. Sekarang karena aku telah berumur 30 tahun, aku menjadi sedikit lebih percaya diri. Aku punya bermacam-macam pengalaman, dan tingkat emosi yang bisa aku ekspresikan menjadi lebih luas.
Q: Bisakah kau menunjukkan pada kami apa yang kau latih?
A: Aku berlatih akting emosional tanpa melihat ke cermin. Hal itu untuk mencegah membuat ekspresi yang palsu (selama pemotretan, ia tidak melihat ke cermin dan berusaha keras untuk mengekspresikan emosi yang diinginkan editor). Akhir-akhirini, aku sangat menikmati pelajaran dasar akting yang bernama 'Meisner technique'. Dalam situasi tanpa apapun, kau harus mempraktekkan situasi yang diberikan seakan-akan kejadian tersebut terjadi di depan matamu. Awalnya, aku tidak tahu bagaimana melakukannya, tetapi seiring aku mendengarkan pelajaran itu, aku percaya bahwa kejujuran dan ketulusan dapat dikomunikasikan kapanpun dan dimanapun.
Q: Apa kekuatan kejujuran dan ketulusan menurut pemikiran Tiffany?
A: Jika kau tulus, tidak peduli hasilnya bagus atau jelek, kau tidak akan merasa menyesal. Jadi sangat penting untuk mempertemukan ketulusan dan kenyataan di setiap saat.
Q: Kau melakukan wawancara ini dengan tulus saat ini kan?
A: Tentu. (Tertawa) Aku baru-baru ini menyadari sekali lagi bahwa aku mencintai pekerjaan yang aku lakukan sekarang melebihi apa yang aku pikirkan. Melalui waktu yang aku habiskan untuk mempersiapkan sesuatu yang baru, aku bahkan menjadi lebih yakin.
Q: Sepertinya suasana hatimu sudah menjadi lebih nyaman.
A: Hatiku merasa sangat nyaman akhir-akhir ini. Selama 10 tahun, aku berusaha keras untuk menunjukkan penampilan yang 'wah' kepada publik. Aku tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal selain itu. Bahkan hal-hal yang tadinya aku kira tidak bisa aku tinggalkan, seiring waktu, perlahan bisa aku tinggalkan. Itu juga menjadi titik balik bagiku untuk mencoba tantangan baru. Di satu sisi, aku masih merasakan beban masa-masa itu.
Q: Dalam bidang apa?
A: Seiring bertambahnya pengetahuanmu, hal-hal yang harus kau pikirkan pun bertambah pula.
Q: Kau berdiri di tengah-tengah perubahan. Walaupun begitu, adakah hal-hal yang tetap sama?
A: Bahkan sampai sekarang, saat aku berdiri di atas panggung, aku rasa kau harus berdiri di sana memberikan 120% dari dirimu. Menunjukkan sisi dirimu yang tidak sempurna kepada publik itu bukan hal yang sopan. Itu seperti sebuah janji bagi siapapun yang berdiri di atas panggung kepada publik. Di lirik lagu kami, ada kata-kata seperti ini, "Jangan berubah, tertipu oleh kebiasaan" ('Winter Story' - SNSD-TTS). Kata-kata itu sangat berarti bagiku. Jika kau menjadi terbiasa, kau akan menjadi ceroboh dan bisa kehilangan fokus.
Q: Apa kata-kata yang sering kau katakan akhir-akhir ini?
A: "Tidak apa-apa, Fany-ah"
Sumber: GGPM
eng trans: sonexstella
indo trans: taengo11 - soshindonesia.com
Post a Comment