Album "My Voice" Taeyeon direview Oleh Kritikus Musik


Album "My Voice" Taeyeon direview oleh kritikus musik Kim Youngdae (diambil dari kolom di "Munhak Dongne")

Kini, makna seorang vokalis telah berkurang karena kehadiran orang yang bersaing memperebutkan hal-hal seperti nada tinggi dan teknik vocal pada berbagai jenis kompetisi musik. Terutama saat dipersempit ke kategori vokalis wanita, vokalis wanita cenderung dikenali untuk tipe klise lama yaitu orang yang menyanyikan lagu OST drama atau lagu balada tempo medium untuk musik latar yang kita putar sambil bekerja pada kehidupan sehari-hari, walaupun ada beberapa pengecualian seperti penyanyi yang sekaligus penulis lagu yang bersaing dan memanfaatkan daya tarik seksnya atau hal-hal non-musik lain sambil mempromosikan kreativitas musiknya atau ciri tersendiri dalam lirik mereka.

Dalam hal ini, keberadaan Taeyeon sangatlah istimewa. Dia adalah salah satu dari sedikit penyanyi yang bisa menyampaikan makna dari musik yang dinyanyikannya hanya dengan daya tarik suaranya, tanpa mengikuti semua hal yang disebutkan di atas (yang biasanya tertanam khas pada image penyanyi wanita). Dalam waktu singkat, vokalis utama SNSD yang dengan malu-malu ini menyanyikan 'Can You Hear Me' telah berkembang menjadi vokalis omnidirectional yang tidak terpengaruh oleh gaya genre seperti Pop, Rock, R&B, dan EDM. Mungkin agak terlambat mengingat 10 tahun pengalaman kerjanya, namun full album reguler pertama My Voice sesuai arti harfiahnya dari judul ini, bukanlah konsep tertentu atau usaha eksperimen musik. Hanya spektrum suara Taeyeon yang terbentang dengan indah. Dari pop kontemporer seperti Ariana Grande dan Selena Gomez ke Indie pop seperti Ellie Goulding, lebih dari sekedar tekniknya, suara Taeyeon telah mendapatkan daya tarik universal untuk musik populer.


Selain itu, susunan produsen multinasional SM, yang mereka banggakan, yang modern dan sophiscated. Dari Sensitivitas yang sangat indah dari makna sebuah kesepian di 'Time Lapse' dan campuran suara hidung dan pendalaman perasaan hingga ke seluruh urat syaraf yang terlihat dari suaranya sehingga dapat mengekspresikan keadaan katarsis (emosi yang kuat atau tertekan) dalam 'Sweet Love', suara elastisnya yang beralur penuh bercampur dengan Pesona feminim yang diungkapkan dalam 'Lonely Night'. Bukan hanya musik yang bagus, ia juga menawarkan kepuasan yang bisa kalian rasakan saat kalian mendengarkan seorang penyanyi yang bernyanyi dengan baik. Bahkan bila dibandingkan dengan musik pop Inggris atau Amerika kontemporer di luar K-pop. Ini mencapai kekuatan yang cukup untuk bersaing dengan mereka.


Eng.trans : taengab
Indo.trans : gakkoi27
Editor : Butterfly Kiss
SONE Indonesia

No comments

Powered by Blogger.