Wawancara Taeyeon Bersama L'Officiel Italia Edisi September 2016
Jangan biarkan wajah lembutnya, rambut emas dan tubuh kecilnya memperdayaimu: penyanyi Kim Taeyeon adalah serangan yang nyata dari kealamian. Dia lahir di Korea Selatan pada tahun 1989, yang membuat dirinya menjadi bagian dari generasi Millenium, kelompok yang terikat dan tidak terpisahkan dengan teknologi digital. Yang terkadang dikenal juga dengan generasi MTV atau pengaruh lainnya mengenai ambisinya dalam musik, yang bersungguh-sungguh selama masa SMP, training di Akademi Starlight. Generasi ini dikenal mempunyai keragaman dan fleksibilitas yang sangat kuat.
"Prototype dan stereotype” (persepsi umum seseorang akan suatu hal) tidaklah penting untuk saat ini. Mereka seperti lagu: tidak perlu dipilih dan didengarkan dalam urutan khusus, kau bisa memutarnya secara acak," dia menjelaskan.
Ketika Taeyeon berusia 15 tahun, dia menjadi juara pertama dalam kompetisi S.M. Entertaiment's Best Youth, menandatangani kontrak pertamanya dengan label rekaman. Di tahun 2007 dia menyadari mimpinya saat debut bersama Girls' Generation, yang akan merayakan hari jadinya yang ke 11 tahun depan.
"Kami ada delapan orang dan mempunyai hubungan yang baik. Kepribadian kami sangat cocok. Kami sudah lama bekerja bersama dan kami merasa hampir seperti saudara; kami peduli terhadap satu sama lain. Saat tampil di atas panggung, aku menyadari bahwa membuat sebuah musik tidak hanya sekedar bernyanyi. Seorang artis musik perlu mengetahui bagaimana menangani segala aspek dalam dunia hiburan. Itulah mengapa aku melakukan hal yang lain, seperti pemotretan dan wawancara. Aku ingin menjelajahi, belajar, dan di saat yang sama, bersenang-senang."
Pada tahun 2012, Missing You Like Crazy menempati puncak tangga lagu Korea dan di bulan oktober 2015 dia melakukan debut solonya dengan merilis mini albumnya yang berjudul "I" yang menduduki peringkat 1 di Korea Selatan, dengan penjualan mencapai 100,000 kopi. Di tahun 2016, dia merilis single berjudul "Rain".
"Bersolo karir merupakan perkembangan yang sangat wajar, dimulai dari debutku di SNSD. Dengan komposisi yang selalu baru, setiap lagu serasa seperti kompetisi. Ketika aku menyanyikan lagu baru, aku menganggapnya sebagai tantangan dan terus bekerja hingga aku merasa puas. Kerja keras tidak selalu menjanjikan hasil yang luar biasa, dan ini adalah satu alasan mengapa aku merasa beruntung saat ini. Ketika aku bekerja dengan SNSD, semua anggota dan aku mempercayakan pada tim kami yang luar biasa."
'Ratu Solo' sangat cocok dengan apa yang penggemarnya pikirkan mengenai gaya bermusiknya dan dia terus mencoba berhubungan dengan mereka setiap hari melalui akun instagramnya, yang mempunyai 7 juta pengikut.
"Aku suka berinteraksi dan mendengarkan apa yang mereka katakan. Aku jadi merasakan apa yang mereka inginkan jadi aku bisa meningkatkan kerjaku dan sebagai imbalannya mereka menemukan hal yang menarik tentang kepribadianku."Menyerah pada karir musik dan melakukan hal lainnya adalah hal yang tidak terpikirkan olehnya.
"Aku tidak akan pernah mengabaikannya, tapi aku menyukai seni. Aku ingin sekali belajar melukis. Aku sangat tertarik akan hal itu sejak kecil. Tapi aku tidak pernah punya waktu untuk melakukan hal itu." dia mengakui.
Tempat terbaik untuk belajar melukis mungkin di Eropa, yang ia harap suatu saat bisa segara ia kunjungi.
"Tentu aku ingin mengadakan tur di luar negeri. Pada konser terakhirku di bulan Juli, ada banyak penonton datang jauh ke Seoul hanya untuk melihatku. Penggemar-penggemarku tersebar di seluruh dunia, dan mereka sering memintaku untuk mengujungi negara mereka. Aku ingin sekali mengunjungi mereka dan mengadakan konser yang luar biasa disana. Itu akan menjadi sebuah hadiah untuk mereka, dan juga untukku. Aku akan senang apabila bisa melakukan tur dunia."
Keinginannya adalah untuk terus berkembang dan membuat projek-projek yang baru.
"Musim panas ini, aku akan mengadakan konser di Busan, kota terbesar kedua di Korea. Untuk sekarang aku akan terus bernyanyi, merilis single dan album juga mengadakan konser. Aku bukanlah tipe orang yang kalau sudah lelah di tengah jalan akan berhenti sejenak dan beristirahat. Aku lebih memilih untuk terus berjuang karena hubungan diriku dengan dunia musik tidak akan pernah hilang."Meskipun banyak yang mendukung, dia tidak melihat dirinya sebagai seorang pemberani.
"Aku sedikit cemas tentang masa depanku, seperti sepuluh tahun yang lalu. Aku bukanlah seorang pemberani. Aku rasa itu adalah hal normal bagi seorang perempuan untuk mencemaskan masa depannya, karena masih banyak hal yang belum dialami di dalam hidupnya. Beruntungnya, aku dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa; aku bahagia hidup ditngah-tengah mereka, belajar dan bias terus berkembang. Aku juga baru memperhatikan kesehatan. Aku perlu berlatih lebih keras untuk memperkuat suara dan juga untuk menjamin aksi panggung yang sempurna. Aku meminum vitamin dan berlatih lebih lama di gym. Di korea ada istilah “Bae-ryeo” yang berarti, pertimbangan, kepedulian dan perhatian, dan itu menjadi moto hidupku. Aku selalu menjaga paham ini di pemikiranku."
Singkat kata, tidak terlihat terlalu berbeda antara kekhawatiran dan mimpi dari seorang bintang pop Korea dan anak muda dari Negara barat.
Eng.trans : taengab
Scan by : taeyeontheist
Indo.trans : Pinkpinke - SONE Indonesia
Posted by : ButterflyKiss
Editor : taengo11 - soshindonesia.com
Post a Comment